
Penulis : Kaleksanan Ilham Hakqi Massani
TRENGGALEK – Ketegangan yang menyelimuti GOR Graha Wiyata Bhakti dan Masjid Nurul Iman SMA Negeri 1 Trenggalek akhirnya pecah menjadi senyum kelegaan dan sujud syukur. Di tengah persaingan sengit siswa-siswi SMP/MTs se-Eks Karesidenan Kediri, delegasi dari SMP Islam Sejahtera yang bernaung di bawah Pondok Pesantren Mazro'atul Lughoh berhasil membuktikan bahwa keterbatasan waktu persiapan bukanlah penghalang untuk berprestasi.
Dalam ajang bergengsi Festival Anak Sholeh Bertalenta (FAST) 2025 yang digelar Sabtu, 22 November 2025, perwakilan SMP Islam Sejahtera yang mana juga dalam satu naungan Pondok Pesantren Mazro'atul Lughoh sukses membawa pulang trofi kemenangan. Aqsha Mumtaz Alfarras, dengan lantunan ayat sucinya yang menyentuh hati, berhasil menyabet Juara 2 dalam kategori Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).
Panggung Kompetisi yang Bergengsi FAST 2025 bukanlah sekadar lomba biasa. Mengusung tema besar "Ta'allam shaghīran wa'mal bihī kabīran"—yang bermakna belajarlah saat kecil dan amalkanlah saat dewasa—acara ini menantang peserta untuk tidak hanya menampilkan kemampuan teknis, tetapi juga adab dan penghayatan.
SMA Negeri 1 Trenggalek sebagai tuan rumah menyulap area sekolah menjadi arenanya para talenta muda Islami, mulai dari lomba MHQ, MTQ, Da'i, hingga Cerdas Cermat Islam.
Perjuangan di Balik Layar SMP Islam Sejahtera mengirimkan empat punggawa terbaiknya untuk bertarung di berbagai lini:
- Aqsha Mumtaz Alfarras pada cabang MTQ.
- Muhammad Harun Ar-Rasyid pada cabang Da'i.
- Naurin Nagris Al Afiyah pada cabang MHQ Juz 30.
- Atiqa Fairuz Khaliza pada cabang MHQ Juz 30.
Meski undangan dan petunjuk teknis lomba diterima dalam waktu yang cukup singkat, semangat para santri tidak surut. Di bawah bimbingan Ustadzah Siti Lukluk Wakhidatul Islakhiyah selaku pendamping, para santri melakukan akselerasi persiapan. Tantangan komunikasi internal dan sempitnya waktu latihan justru ditempa menjadi mental baja saat tampil di hadapan dewan juri.
Kerja keras tersebut terbayar lunas. Penampilan Aqsha di Masjid Nurul Iman memukau para juri dengan penguasaan irama dan tajwid yang matang, mengantarkannya ke podium kedua. Sementara itu, Harun, Naurin, dan Atiqa juga tampil gemilang, memberikan performa terbaik yang membanggakan almamater.
Siti Lukluk Wakhidatul Islakhiyah, pendamping delegasi, tidak dapat menyembunyikan rasa harunya.
"Rasanya campur aduk. Bahagia, menegangkan, namun akhirnya sangat puas. Melihat anak-anak tampil berani dan maksimal di tengah persiapan yang 'kejar tayang' adalah kemenangan tersendiri bagi kami," ungkapnya usai acara.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa santri SMP Islam Sejahtera dan PP Mazro'atul Lughoh mampu bersaing di level karesidenan. Semangat "Ta'allam shaghīran" benar-benar mereka terapkan; belajar keras hari ini untuk menjadi generasi yang "ba'ldatun tayyibatun" di masa depan.
Selamat kepada para juara dan seluruh delegasi!




